Hasbi, mahasiswa
fakultas hukum Unismuh Palu kelas Parigi saat melaporkan mantan pengelolanya ke
Satreskrim Polres Parimo, Senin 7 November 2016. Foto: Dadank
|
PARIMO - Sumitro, bekas pengelola Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) Palu fakultas hukum kelas Parigi, kini dipolisikan. Pria
yang sekarang menjabat anggota DPRD Parimo itu dilaporkan ke Satreskrim Polres
Parimo atas dugaan penipuan dan penggelapan biaya kuliah mahasiswa.
Hasbi,
mahasiswa fakultas hukum kelas Parigi yang menjadi pelapor,
menduga Sumitro alias Romy menggelapkan uang pembayaran kuliahnya. Tak
tanggung-tanggung, rupiah yang disinyalir digelapkan Romy mencapai puluhan juta
rupiah.
Hasbi yang
merasa tertipu oleh oknum legislator ini, Senin 7 November 2016 menuturkan
dugaannya di hadapan penyidik Satreskrim Polres Parimo.
Dalam
laporannya bernomor STTL/125/XI/2016/Polda Sulteng/Res Parimo tanggal 7
November 2016 tersebut diterima Brigadir Polisi Putu Suastika Reppi.
Terkait laporan
itu, kepada wartawan Romy mengaku bersedia mengikuti proses hukum atas laporan
mantan mahasiswanya atas nama Hasbi.
Romy
menyatakan tidak melakukan dugaan penggelapan uang mahasiswa, seperti yang
dituduhkan padanya.
Menurut
Romy, yang bersangkutan sebenarnya ingin meminta kembali seluruh biaya
perkuliahannya. Akan tetapi, permintaan itu tidak bisa dilakukan. Sebab
yang bersangkutan (pelapor) sudah mengikuti proses perkuliahan, diantaranya
sudah mngikuti ujian smester serta KKPH. "Dia sudah ikut proses perkuliahan.
Dia tinggal mengikuti ujian proposal. Masa dia mau minta kembali uangnya mulai
dari awal," kata Romy.
Sebagai
mantan pengelola, ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Semestinya yang
bersangkutan tinggal mengikuti saja proses selanjutnya. Karena yang
bersangkutan juga masih terdaftar smester sembilan.
"Saya
bersyukur dia sudah melapor. Karena saya juga siap dengan bukti hukum bahwa
saya tidak melakukan penggelapan dan penipuan. Biar ini semuanya jelas,"
kata Sumitro.*
Diduga Tipu
Mahasiswa
Hasbi,
mahasiswa yang diduga tertipu oleh oknum legislator ini, kepada wartawan menuturkan,
munculnya dugaan bahwa ia telah tertipu saat dirinya beserta sejumlah mahasiswa
lainnya mengecek langsung ke kampus Unismuh Palu di Kota Palu. Kedatangan mereka
ingin memastikan apakah terdaftar di secara resmi di Unismuh Palu atau tidak.
![]() |
Hasbi |
Kata Hasbi,
tujuan mencari tahu terdaftar tidaknya di Unismuh lantaran selama ia kuliah,
nomor stambuk beruba-ubah. “Selama saya kuliah, nomor stambuk saya
berubah-ubah. Lantaran kondisinya seperti itu, saya memberanikan diri mengecek
langsung di kampus Unismuh Palu,” kata Hasbi.
Setelah
dicek, menurut Hasbi, ia benar terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Hukum
Unismuh Palu. Namun yang menjadi kendala, meski terdaftar, pihak kampus
menolaknya dengan alasan tidak melunasi biaya perkuliahan.
Padahal,
kata Hasbi, selama kuliah ia tidak pernah menunggak terkait pembayaran, baik
uang semester dan lain sebagainya. “Selama kuliah saya menyetor semua biaya
perkuliahan kepada pengelola yang bernama Sumitro alias Romy. Dan saya punya
bukti-bukti penyerahan uang,” ungkapnya.
Akibat
dianggap menunggak, oleh pihak kampus Hasbi ditolak dan disarankan untuk
membicarakan hal tersebut dengan pengelola (Romy).
Sejak saat
itu kata Hasbi, Romy menjadi sulit dihubungi, baik melalui nomor phonselnya
maupun didatangi langsung untuk ditemui di kediamannya.
Setelah
kurang lebih dua tahun bersabar, Romy tetap saja tidak perduli dengan persoalan
tersebut. “Saya sempat ketemu belum lama ini, dia hanya menawarkan untuk
kembali berkuliah, kontan saja saya menolak. Sudah malu saya dengan keluarga.
Saya ingin uang yang selama ini saya serahkan dikembalikan,” tegas Hasbi.
Selain
merasa tertipu, Hasbi juga merasa dirugikan soal waktu. Katanya, harusnya saat
ini ia telah menyandang gelar sarjana kalau dana yang selama ini ia serahkan ke
pengelola, disetor ke Kampus. “Saya mau kuliah lagi, tapi Romy bisa kembalikan
waktu saya yang terbuang sia-sia selama dua tahun,” ucap Hasbi.
Terkait itu,
bekas pengelola kelas Parigi, Romy, kepada wartawan mengaku tidak mengetahui
kalau Hasbi dan mahasiswa lainnya bermasalah. Katanya, selama ini tidak pernah
sama sekali dihubungi oleh Hasbi maupun mahasiswa lainnya yang saat itu
mengambil kuliah jarak jauh di masa ia masih sebagai pengelola.
“Tidak
pernah saya dihubungi, baru tahu bermasalah sekarang ini saja, tidak mungkin
saya kembalikan dananya karena memang sudah saya setorkan,” ujar Romy via
phonselnya belum lama ini.
Harusnya,
menurut Romy, pihak Hasbi dan mahasiswa lainnya yang bermasalah melapor ke
dirinya terkait persoalan tersebut, sehingga bisa segera diselesaikan.
Romy bahkan
mengaku akan mengecek kembali kepada pihak kampus apa pokok persoalannya
sehingga masih ada mahasiswa kuliah jarak jauh yang berasal dari Parigi hingga sekarang
belum selesai.
“Nanti saya
bantu cek ke kampusnya,” singkatnya.
Disinggung
kepada siapa ia menyetorkan uang pembayaran kuliah sejumlah mahasiswa, Romy
yang sudah menyandang magister hukum itu, menjawab kepada pihak Kampus.
Anehnya, saat ditanyakan bukti setoran kepada pihak Kampus, Romy tidak mampu
menunjukkannya dengan alasan selama menjabat sebagai pengelola, dia menyetor
hanya melalui transferan bank ke rekening Kampus dan rekening pribadi milik
Heru yang saat itu masih menjabat sebagai dekan fakultas hukum dan saat ini
sudah menjadi rektor Unismuh Palu.
Sementara
itu Rektor Unismuh Palu, Heru Wardoyo yang dikonfirmasi terkait kebenaran
adanya aliran dana kuliah siswa jarak jauh di Kabupaten Parimo yang dikelola
oleh Sumitro alias Romy, membantah.
![]() |
Osgar Matompo |
Kepada
wartawan Heru mengatakan Sumitro tidak pernah mengkonfirmasi persoalan tersebut
kepada dirinya.
“Suruh
Sumitro itu ketemu dengan saya, tidak pernah dia mengkonfirmasi persoalan ini,
kalau perlu dengan mahasiswanya sekalian bawa ketemu dengan saya biar jelas
mas,” tegasnya via pesan singkat.
Sementara
itu Dekan Fakultas Hukum, Osgar Matompo yang dikonfirmasi mengaku tetap
mengakomodir mahasiswa kuliah jarak jauh di Kabupaten Parimo dengan syarat
tidak bermasalah dalam pembayaran.
Osgar
mengaku, memang ada sejumlah persoalan dalam internal kampus jarak jauh Unismuh
jurusan hukum, namun itu menurut dia bukan urusan pihak kampus, melainkan
internal antara pengelola dan mahasiswa.
“Kami tidak
mau mencampuri, itu persoalan internal mereka. Kalau sudah tidak bermasalah
maka kami akan layani tapi kalau masih terkendala pembayaran maka tentunya
tidak bisa selesai,” singkatnya.*
Rektor Unismuh:
Jangan Libatkan Saya
Rektor
Unismuh Palu, Heru Wardoyo menyatakan bahwa ia tidak mengetahui persoalan
antara mahasiswa dan bekas pengelola Unismuh Fakultas Hukum kelas Parigi. Kepada
sejumlah wartawan di ruang kerjanya belum lama ini, dengan tegas Heru Wardoyo meminta
agar persoalan tersebut tidak melibatkannya.
![]() |
Heru Wardoyo |
“Jangan
saya dilibat-libatkan seperti itu, saya nggak
tahu itu,” ucap Heru Wardoyo.
Menurutnya,
sejak ia menjabat dekan fakultas hukum, tidak pernah mengetahui adanya masalah tunggakan
biaya kuliah. Katanya, kalapun ada masalah, mungkin saat ia sudah menjabat
rektor.
“Saya
jadi rektor tahun 2013. Selama menjadi rektor saya tidak tahu lagi soal
mahasiswa Parimo. Kemarin saya sudah cek di keuangan, selama saya menjabat
dekan fakultas hukum, tidak ada masalah atau tunggakan biaya kuliah untuk
mahasiswa di Parimo,” kata Heru Wardoyo.
Ia
menyebutkan, masalah ada yang merasa tertipu atau dibohongi, itu urusan
mahasiswa dan pengelola, bukan urusannya.
“Masalah
mungkin anda dibohongi di sana (Parigi), itu bukan urusan saya, tapi kalau
memang masalahnya mau diselesaikan, harus menghadirkan Sumitro yang sebagai
mantan pengelola,” ucapnya.*
Dihubungi Rektor,
Sumitro Cerita Rumah Tangga Orang
Bekas pengelola Unismuh
Palu Fakultas Hukum Kelas Parigi, Romy, membongkar aib orang lain. Dari balik
phonselnya kepada rektor Unimuh Palu Heru Wardoyo, secara jelas Romy menyatakan
bahwa mahasiswa bernama Hasbi yang meminta biaya kuliahnya dikembalikan
disebabkan rumah tangganya retak.
Sumitro |
Keluarnya
pernyataan Romy yang menceritakan rumah tangga orang lain itu, saat rektor Heru
Wardoyo menghubunginya via phonsel di hadapan sejumlah wartawan dan mahasiswa
yang menuntut biaya kuliahnya.
Langkah
Heru Wardoyo menghubungi Romy untuk meminta penjelasan, serta menegaskan kepada
Romy agar dirinya tidak dilibatkan dalam persoalan tersebut. Selain itu,
tindakan Heru Wardoyo itu juga bertujuan meyakinkan mahasiswa yang mendatanginya
bahwa ia sama sekali tidak mengetahui masalah tersebut.
Menariknya,
setelah memberi pembelaan menyangkut persoalan tersebut, melalui sambungan phonsel
Heru Wardoyo, Romy justru menyebutkan, salah satu penyebab sehingga mahasiswa
bernama Hasbi meminta kembali biaya kuliah lantaran ia dan istrinya telah
bercerai.
“Jadi
begini pak, saya jelaskan, dia sekarang ini sudah cerai dengan istrinya. Karena
dia sudah cerai, dia minta dikembalikan lah biaya kuliahnya dari semester I
sampai semester VI,” ucap Romy usai menyampaikan berbagai penjelasakan
menyangkut tuntutan mantan mahasiswanya.
Terkait
itu, Hasbi, mahasiswa yang dikatakan Romy telah bercerai dengan istrinya,
membantah. Secara tegas Hasbi menyatakan bahwa rumah tangganya saat ini sedang baik-baik saja.
“Siapa
yang menyampaikan kepada dia (Romy) bahwa saya cerai dengan istri saya. Sampai
sekarang ini saya bersama istri dan anak saya masih berkumpul, dan tidak ada
masalah dalam rumah tangga saya,” kata Hasbi.
Mendengar
penyampaian Romy, Hasbi terkejut. Harusnya menurut Hasbi, Romy hanya memberi
penjelasan terkait masalah yang dipersoalkan, bukan justru mencampurinya dengan
urusan rumah tangga orang lain.
“Apa
maksudnya Romy bicara soal rumah tangga saya kepada rektor. Dan dia dapat
informasi dari mana kalau saya sudah bercerai dengan istri saya. Romy harus
mempertanggung jawabkan omongannya itu,” kesal Hasbi.
Menurut
Hasbi, sebagai orang berpendidikan, apalagi saat ini Romy sudah menjadi anggota
DPRD, tidak boleh mengait-ngaitkan persoalan lain dengan rumah tangga orang.
Sebab, kata Hasbi, itu adalah tindakan yang memalukan.
“Jujur
saya malu mendengar penyampaian Romy kepada rektor saat itu. Seandainya saya
benar sudah bercerai, saya tetap malau mendengar hal itu, apalagi saat ini
rumah tangga saya dalam keadaan baik,” ucap Hasbi.
Ia
berharap, Romy tetap fokus pada penyelesaian masalah biaya perkuliahan, bukan
justru mengurus masalah rumah tangga orang lain. DADANK