PALU - Kepala sekolah (Kepsek) SDN Inpres
5 Birobuli Zaediah R Loulembah mengakui bahwa pihaknya meminta sumbangan atau
partisipasi orang tua siswa baru untuk kepentingan rehabilitasi pagar sekolah
sebesar Rp 500 ribu per siswa.
Permintaan sumbangan itu atas dasar
rapat komite bersama orang tua atau wali murid pada 27 Juli 2016 lalu, dan
hasil rapat itu juga disetujui oleh orang tua siswa.
"Samapai hari ini, belum ada
sepeser pun kami terima biaya sumbangan renovasi pagar sekolah dari orang tua
siswa," terang Zaediah, Rabu (3/8).
Ia menyatakan, program renovasi pagar
sekolah itu datangnya dari pihak komite, atas keputusan rapat tersebut,
sehingga dirinya tinggal menerima hasil laporan komite bahwa wali murid sepakat
dan tidak keberatan berpartisipasi untuk kepentingan pembangunan pagar sekolah.
"Komite sudah menyepakati bersama
orang tua siswa sekolah tinggal mengikut. Ini kan program komite bukan
sekolah," katanya.
Zaediah menambahkan, alasan lain untuk
pembangunan pagar itu karena sekolah yang terletak di Kelurahan Birobuli
Selatan Kecamatan Palu Selatan ini sering digunakan pemuda pemudi melakukan hal
yang tidak terpuji saat malam hari.
"Di sini kalau malam, orang
jadikan tempat mesum. Kemudian persoalan keamanan, ruangan kami sudah beberapa
kali dibobol maling. Nah, itu alasan sehingga
sekolah ini kami pagar tembok, supaya sekolah tidak dijadikan tempat
negatif," ungkapnya.
Zaediah juga mengaku, edaran Wali Kota
Palu tentang larangan pungutan kepada siswa baru dan edaran larangan sumbangan
dalam arti jika komite mengadakan sumbangan harus melalui persetujuan Wali Kota,
namun hal itu tidak ada ditembuskan oleh pihak terkait ke sekolah yang dipimpinnya.
"Tidak ada, surat
edaran Wali kota itu belum ada kami pegang,” ucapnya. WN