![]() |
RSU Anutapura |
Palu -
Sebagai
salah satu rumah sakit negeri kelas B terbaik di Provinsi Sulawesi Tengah
(Sulteng), Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu seharusnya bisa memberikan
pelayanan yang lebih baik dari rumah sakit lainnya. Sayangnya masih banyak
masyarakat yang mengeluh soal pelayanan yang diberikan.
Seperti yang
diungkapkan salah satu pasien yang namanya enggan dikorankan, dimana ia
mengungkapkan buruknya pelayanan rumah sakit. Khususnya tenaga dokter ahli yang
salah mendiaknosa penyakit yang diderita saudaranya.
Akibatnya mereka harus
membeli obat yang harganya cukup mahal untuk penyakit tersebut. Namun saat
dilakukan pemeriksaan di rumah sakit lain di Makassar, ternyata penyakit yang
dierita tidak seperti yang disimpulkan oleh dokter ahli yang ada di RSU
Anutaputa. Bahkan kata dia penyakit yang dideritanya cuma penyakit biasa yang
tidak membutuhkan biaya pengobatan yang begitu besar.
Selain masalah
kesalahan diaknosa penyakit, ia juga mengungkapkan tentang banyaknya peralatan
medis di RSU Anutapura yang tidak dapat difungsikan dengan baik akibat
kurangnya Sumber daya manusia yang mahir menggunakan peralatan itu.
“ Akibat tidak dapat
difungsikan peralatan medis yang ada di RSU Anutapura, terpaksa pasien yang ada
di Palu harus mengeluarkan biaya lagi ke kota lain seperti Jakarta dan Makassar
untuk melakukan pemeriksaan. Padahal sebenarnya di Palu ada alatnya,” ujar dia.
Selanjutnya ia
mengungkapkan masalah kebersihan toilet atau WC diruang rawat inap rumah sakit
yang tidak terawat dengan baik dan terkesan jorok.
Sementara itu salah
satu warga Palu, Tahir juga mengeluhkan masalah buruknya pelayanan dan
pengelolaan kebersihan di Rumah sakit Anutapura.
Sampah medis yang
membawa bibit penyakit justru dibiarkan beberapa hari tergeletak dilantai ruang
rumah sakit.
Menurutnya, gedung yang
telah dibangun semegah itu seharusnya lebih terawat lagi kebersihannya. Namun
sayangnya sampah medis hanya dibiarkan begitu saja. “Sedangkan digedung baru
dan mewah saja sampahnya seperti itu, bagamana dengan gedung lama,” ujar Tahir
melalui akun facebooknya. ata