Bahas Produk Rotan dan UMKM Perindustrian
Palu - Dilihat dari letak geografis Kota Palu, nampak bahwa Kota palu
tidak memiliki sumber daya alam yang cukup, namun hampir 80 persen hasil sumber
daya alam Propinsi Sulawesi Tengah dipasarkan di Kota Palu yang selanjutnya
diolah untuk kemudian dipasarkan keluar daerah bahkan sebagian besar untuk
kebutuhan ekspor.
Hasil hutan berupa Rotan merupakan supplay rotan terbesar di
Indonesia yaitu 70 persen yang dapat menghasilkan devisa yang cukup besar bagi
Negara yang kita cintai ini.
Menurut Sekkot Palu, Drs H Aminuddin Atjo MSi saat menerima
kunjungan silaturahim dari Kementerian Perindutrian dan Perdagangan
(Kemenperindag) RI di ruang kerjanya Senin Sore (5/10) mengatakan bahwa kota
palu sebagai pusat pengembangan rotan. Hal ini didasarkan atas pertimbangan
bahwa kota palu telah memiliki infra struktur yang memadai untuk mendukung
industri komoditi tersebut.
“Berangkat dari kondisi inilah, kami mencoba menjadikan
komoditas ini menjadi komoditas unggulan yang diolah menjadi barang jadi yang
dapat memberikan nilai tambah bagi Kota Palu. Disamping komoditi lain yang tak
kalah pentingnya,”katanya.
Hal inilah yang menjadi strategi untuk membangun Kota Palu
melalui pengembangan industi dan tatanan perdagangan yang menjadikan kota palu
sebagai pintu keluar utama perdagangan bagi Propinsi Sulawesi Tengah khususnya
industri rotan.
industri di Kota Palu yang akan mengembangkan rotan sebagai
produk unggulan mempunyai potensi besar untuk berkembang hal ini ditunjang
dengan tingginya permintaan luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan luar negeri,
industri yang akan dikembangkan di Kota Palu perlu meningkatkan kualitas yang
akan dihasilkan.
Hadir dalam pertemuan tersebut ikut mendampingi Kepala
Pusat Indutri Rotan Nasional (Pirnas) KEK Palu, Prof Tjandra, Kaban
Administrator KEK Palu, Sudaryano Lamangkona, Kabag Humas dan Protokol Pemkot
Palu Akram S Sos MSi, Kabid Perindustrian Perindagkop Kota Palu Jermia. Sedangkan
dari perwakilan Kemenperin RI dipimpin langsung staf ahli Sakri Widianto, Fahmi
dan Revina, Sri serta Erna. Dalam kesempatan tersebut, pihak Kemenperin RI
berharap agar industri rotan di Palu lebih di genjot lagi dan mendorong semua
kalangan dunia usaha untuk menggunakan produk rotan maupun di sektor
pendidikan, olehnya itulah yang menjadi dasar pihaknya melihat langsung
perkembangan industri UMKM dan tentunya ini juga di barengi dengan kebutuhan
akan mesin produksi. yusuf