Gubernur:
Sulteng Surplus Beras Lebih Dari 252 Ton
Donggala
– Sulawesi Tengah menghadapi sejumlah tantangan untuk mewujudkan kedaulatan
pangan. Tantangan itu, antara lain, alih fungsi lahan, rusaknya jaringan
irigasi, mahalnya upah tenaga kerja pertanian, lemahnya pemodalan petani dan
juga naik turunnya harga pada saat panen raya.
Demikian
disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah, H. Longki Djanggola, pada saat membuka
peringatan Hari Pangan Sedunia ke-35 yang dipusatkan di Kabupaten Donggala,
Rabu, 7 Oktober 2015.
Longki
mengatakan untuk mengantisipasi itu, Pemerintah Provinsi dan Badan Ketahanan
Pangan yang dipimpin Bupati/Walikota se-Sulawesi Tengah telah merumuskan
sejumlah langkah antisipasi untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan di
wilayahnya masing-masing.
“Daerah
kita memang secara keseluruhan memperlihatkan peningkatan ketersediaan pangan.
Kita bisa surplus produksi beras lebih dari 252 ton, namun hal ini belum
menjadi garansi atas fenomena rawan pangan,” kata Longki.
Gubernur
Longki juga memberikan apresiasi pada upaya khusus peningkatan produksi padi
jagung dan kedelai yang lebih dikenal sebagai Upsus Pajala.
“Tantangan-tantangan
yang saya sebutkan tadi dapat kita jawab dengan Upsus Pajala. Upsus harus kita
dukung agar dapat mencapai target melalui penyediaan modal usaha tani, pengerahan
tenaga kerja pertanian, perbaikan jaringan irigasi, pemberian pupuk,
menyediakan benih unggul yang tepat, memberi bantuan traktor dan alat-alat
serta sarana pertanian lainnya, ” sebut mantan Bupati Parigi Moutong itu.
Usai
pembukaan peringatan HPS ke-35, Gubernur Longki, Bupati Donggala, sejumlah
kepala satuan kerja pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya menggelar panen
raya padi di Lembasada, Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala.
Sementara,
peringatan HPN itu juga diisi dengan pameran hasil-hasil pertanian, perkebunan,
perikanan dan kelautan dari semua Kabupaten/Kota di Sulawesi Tengah. Pameran
akan berlangsung hingga 10 Oktober 2015 mendatang. jgb