PALU- Perburuan “tinta emas” partai politik menuju ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulteng pada 2018 mendatang, semakin ketat.
Sedikitnya 14 figur dan tokoh partai politik (Parpol) berkompetisi guna mendapatkan rekomendasi DPP Partai Demokrat agar bisa menjadi salah satu kontestan dalam hajatan politik di Kabupaten Donggala, Parigi Moutong serta Kabupaten Morowali.
Namun dari tiga Pilkada, perebutan singgasana kekuasaan di Donggala yang paling banyak peminatnya, begitupun dalam mendapatkan dukungan Partai Demokrat. Tak ayal, jika beberapa kalangan menilai bahwa Pilkada Donggala, merupakan kompetisi politik terpanas dan terheboh di Sulteng.
Bisa dibayangkan 10 tokoh saling berkompetisi untuk merebut tiga kursi partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini. Mereka adalah drg Anita B Nurdin (Birokrat), Abdul Rahman (Pengusaha) Tajwin Ibrahim ( Advokat), Hasan Latjinta (mantan Birokrat) Burhanudin Lamadjido ( Pengusaha) Tema Muhammad ( Birokrat), Irham T Maskura ( Birokrat), Abubakar Aljufri (Politisi) Kasmuddin ( mantan Birokrat) serta Kasman Lassa sebagai Bupati petahana.
Sementara untuk Pilkada Parigi Moutong (Parimo) selain Bupati petahana Samsurizal Tombolotutu, perburuan lima kursi Partai Demokrat juga, menjadi pertarungan bagi dua kader terbaik Partai Demokrat yakni Amrullah S Karim Alamahdaly anggota DPRD Provinsi Sulteng dan Abdul Haris Lasimpara yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Parimo. " Ini sebenarnya cukup menarik, sebab keduanya memiliki peluang untuk diusung Partai Demokrat. Namun demikian Demokrat harus berkoalisi dengan parpol lain. Soalnya jumlah kursi hanya lima, dan itu tidak bisa mengusung calon sendiri,” kata Subagio SKom, salah satu politisi Partai Demokrat Sulteng.
Lain halnya dengan lima seat Partai Demokrat di DPRD Kabupaten Morowali. Perahu partai berlogo Merzy ini, dipastikan akan jatuh ketangan Ketua DPC Partai Demokrat Morowali Syarifudin Hafid. Pasalnya, dari sekian balon Bupati yang mendaftar, hanya Syarifudin Hafid " Sang Penerus" yang mengikuti mekanisme Partai melalui Tim Seleksi (Timsel) Balon Bupati DPD Partai Demokrat Sulteng.
Selama empat hari, sejak Sabtu (9/9) hingga Rabu (13/9) para balon Bupati ini secara bergantian menjual program visi misi serta gagasan di hadapan Tim Seleksi Balon Bupati DPD Partai Demokrat Sulteng yang berlangsung di Sutan Raja Hotan dan Roa-roa Hotel.
Jualan program para balon Bupati ini, sedikitnya memberikan gambaran kepada Timsel sejauhmana komitmen, kapabilitas serta integritas balon Bupati ini jika mengantongi rekomendasi partai Demokrat dan lalu terpilih.
Sekretaris Tim Seleksi DPD Partai Demokrat Sulteng M Darwis Kamaruddin menuturkan, empat kriteria yang menjadi landasan penilian bagi Timsel yakni, pemahaman balon Bupati terhadap potensi dan permasalahan daerah. Visi misi yang diemban dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan pembangunan. Kemudian melakukan penilaian terhadapa integritas, popularitas dan elektabilitas bakal calon serta yang tidak ketinggalan sejauhmana strategi dan dukungan operasional pemenangan para bakal calon Bupati.
Dari hasil ini tambah Darwis, akan ditindaklanjuti ke DPP Partai Demokrat, untuk kemudian menjadi pertimbangan DPP dalam mengeluarkan rekomendasi terhadap balon Bupati yang dinilai memenuhi persyaratan. " Intinya, rekomendasi ini berpulang kepada DPP selaku lembaga yang memiliki kewenangan penuh dalam menetapkan balon yang akan di usung dalam Pilkada serentak di Sulteng melalui Partai Demokrat, "tandasnya. RB/AGS