![]() |
ilustrasi |
Camat
Mepanga Kecolongan
Parimo-
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Tanah (Mitan) diduga ilegal dikabarkan
masuk wilayah Parigi Moutong (Parimo). Pendistribusian Mitan diduga ilegal itu
diketahui menuju wilayah Parimo pada Selasa malam 5 Juli 2016.
Keterangan diperoleh media
ini, Mitan diduga ilegal itu diangkut menggunakan mobil grand max open warna
putih. Mobil yang masih berplat dealer tersebut mengangkut sekitar 20 jerken
Mitan, dari arah Kabupaten Tolitoli menuju Kabupaten Parimo, melalui rute pasir
putih.
Camat Mepanga, Asmadi,
ketika mendapat informasi terkait penyelundupan Mitan diduga ilegal, malam itu
langsung melakukan penjagaan di Desa Mobang, pertigaan menuju Desa Kotaraya.
Namun sial, penjagaan yang katanya melibatkan Satuan Polisi Pamong Paraja
(Satpol PP) tidak membuahkan hasil.
Kepada media ini,
Minggu 10 Juli Asmadi menyatakan tidak menemukan mobil yang diduga mengangkut
Mitan dari Kabupaten Tolitoli. Meski pihaknya telah melakukan penjagaan.
“Saat mendapat laporan,
malam itu juga kami melakukan penjagaan di desa Mobang, namun kami tidak
menemukan mobil yang ditarget,” kata Asmadi via phonselnya.
Berbeda dengan
penyampaian Camat Asmadi, salah seorang sumber media ini mengaku melihat mobil
pengangkut mitan tersebut telah melewati Desa Mobang, menuju wilayah Tinombo.
Menurut sumber yang namanya tidak dipublis mengatakan, mobil tersebut melewati
Desa Mobang sekitar pukul 01.00 Wita. “Grand max bermuatan jerken terbungkus
terpal berwarna biru itu melaju menuju wilayah Tinombo. Saya bersama teman
mencoba mengejar mobil tersebut namun tidak berhasil,” ungkap sumber.
Sementara itu, hingga
berita ini diturunkan, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Pores Parimo IPTU
Amran yang diketahui sudah menerima informasi masuknya Mitan diduga ilegal
tersebut, ketika dikonfirmasi belum memberi tanggapan. Pesan singkat berisi
konfirmasi ke nomor phonsel Amran, belum mendapat jawaban.
Sumber resmi yang
berdomisili di Kabupaten Tolitoli menyebutkan, pendistribusian Mitan ilegal
dari Tolitoli menuju Parimo sudah sering dilakukan. Menurut sumber, untuk
mengelabui petugas, Mitan diduga ilegal itu seringkali diangkut pada malam hari.
dd