![]() |
ilustrasi. (m.tempo.co) |
Satu Diantaranya Meninggal Dunia
Parimo- Belasan
warga di Kecamatan Parigi terpaksa dilarikan ke RSUD Anuntaloko Parigi,
diduga akibat keracunan setelah menyantap jajanan kue tradisonal Lada-lada
(apang).
Satu diantara korban yang diketahui bernama Awalia (3 tahun)
asal warga Kelurahan Kampal Kecamatan Parigi, meninggal meski mendapatkan
penanganan medis, Selasa (8/3). Korban keracunan yang masih menjalani perawatan
di RSUD Anuntaloko Parigi, semuanya mengalami sakit perut (diare) dan muntah-muntah.
Berdasarkan pantauan media ini, diketahui korban dugaan
keracunan masal berjumlah 11 orang. Korban keracunan ini, menurut pengakuan
keluarga korban sebelumnya dilarikan ke rumaha sakit para korban mengkonsumsi
kue Lada-lada, yang dibuat dari tepung beras dan dibalut gula merah.
Menurut pengakuan salah seorang korban keracunan warga
Kelurahan Masigi, Rulzain mengatakan, dia dan ponakannya mengomsumsi kue
Lada-lada, pemberian pamannya yang baru saja pulang dari pasar Parigi.
Kata dia, tidak berlangsung lama setelah mengomsumsi kue
tersebut, dirinya langsung mengalami pusing dan muntah. Bahkan, sempat
memuntahkan darah beberapa kali hingga di larikan ke RS Anuntaloko Parigi oleh
keluarganya.
“Seingat saya hanya makan satu biji kue itu pemberian om
saya. Tidak lama setelah makan kue itu, saya langsung merasakan pusing dan
penglihatan gelap disertai muntah darah. Nanti saya di rumah sakit, baru saya
sadar ternyata saya keracunan kue yang saya makan tadi,” ungkap Rulzain yang
ditemui di rungan perawatan RS Anuntaloko Parigi, Selasa (8/3).
Senada dengan Irfan yang merupakan ayah kandung Awalia
korban meninggal dunia akibat keracunan kue Lada-lada mengaku, awalnya dia
tidak mengetahui jika anaknya yang masih bocah itu diberikan kue Lada-lada
tersebut.
“Kue Lada-lada itu pemberian dari nenek tetanga rumah kami
yang baru saja pulang dari pasar. Nenek itu membagikan kepada cucuya, dan anak
saya juga kebagian satu kue. Ketika diberikan langsung dilahap habis. Sementara
teman sepermainannya, kue Lada-lada yang dia makan sempat dia muntahkan, hingga
nyawanya bisa tertolong,” tuturnya.
Korban Awalia, anak dari pasangan Irfan dan Ramlah, setelah
menyantap kue Lada-lada itu kondisinya langsung lemah dan mengalami muntah yang
disertai Diare berat. Melihat kondisi korban, pihak keluarga langsung
membawanya ke dukun terdekat. Namun, tidak mengalami perubahan hingga kembali
dilarikan ke Puskesmas dan di rujuk ke RSUD Anuntaloko Parigi, dan akhirnya
nyawanya tidak tertolong lagi.
“Karena saya lihat anak itu muntah dan BAB, kami langsung
larikan ke dukun. Karena, tidak ada perubahan, kami kembali larikan ke
Puskesmas terdekat hingga ke RSUD Anuntaloko sampai disana nyawanya tidak
tertolong lagi,” tuturnya.
Adanya korban keracunan massal yang terjadi di Kecamatan
Parigi, Kapolsek Parigi, Iptu Muslimin saat dikonfirmasi belum bisa
memberikan keterangan lengkap terhadap media. Kata dia, untuk saat ini masih melakukan
penyelidikan.
“Maaf, kejadianya juga baru kami tau malam ini jam 21.00,
kami belum bisa memberikan keterangan lengkap karena kami belum memiliki data
yang lengkap karena masih melakukan penyelidikan,” ucapnya. dd