![]() |
foto ist |
Palu - Walikota
Palu, Hidayat menilai selama ini ada kesenjangan perlakukan yang dilakukan
Pemerintah Kota (Pemkot) antara para pedagang kecil dengan investor yang masuk
ke Palu untuk berinvestasi.
Hal ini diungkapkan Walikota, Hidayat saat
memaparkan Visi Misinya saat Rapat Kerja (Rakerda) Kota Palu yang dilaksanakan
selama dua (18-19/2/2016).
Menurut Hidayat, selama ini pemerintah seakan
kurang merespon bahkan setengah hati dalam menyediakan peluang bagi masyarakat
kecil untuk meningkatkan perekonomiannya.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya para
pedagang kecil seperti ina-ina yang berdagang di emperan jalan karena tidak
adanya tempat yang layak yang disediakan.
Sementara perlakuan berbeda diberikan
pemerinta kepada para investor bahkan pihak pemerintah sendiri dari tingkat
atas bahkan sampai pada tingkat RT di Kelurahan berlomba – lomba mengupayakan
lahan untuk para investor tersebut.
Hidayat membeberkan bahwa Fakta dilapangan
banyak pedagang atau pengusaha kecil seperti para penjual sayur, ikan dan ina –
ina penjual buah yang ketika datang ke Kota Palu untuk mencari rejeki tidak diurus
bahkan diusir. Sementera ketika ada investor datang, semua sibuk mengurusi.
“Mohon maaf tapi ini fakta yang saya lihat
selama ini. Para pedagang sayur dan ikan banyak yang diusir ketika mencari
rejeki di Kota ini, tapi ketika ada investor masuk semua sibuk mengurusi,” kata
Hidayat.
Sesuai dengan visi Pemerintah Kota (Pemkot) Palu
lima tahun ke depan adalah Palu Kota Jasa, Berbudaya, Beradat dilandasi Iman
dan Taqwa, harus lebih pada ekonomi mikro.
Kesenjangan ekonomi kata dia, merupakan akar
dari masalah begal yang makin marak di Kota Palu. Olehnya itu, ekonomi mikro harus
diperhatikan oleh semua SKPD dalam membuat program kerja. ata