Palu - Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) RI
memberikan batas waktu hingga 31 Desember 2015 mendatang jika antara mengurus
yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Panca Bakti (PB) Palu yang bersengketa
tidak isla, maka kampus tersebut akan ditutup total.
Sekretaris
Yayasan Panca Bakti Sulawesi Tengah, Askar Yotomaruangi membenarkan jika kampus
akan ditutup total bila antara mengurus yayasan tidak isla.
Tim
dari Dikti RI sebelumnya datang ke Palu untuk mengurus masalah sengketa yang
terjadi, jika sampai dengan 31 Desember 2015 kedua belapihak yang bersengketa
tidak berdamai atau isla, maka akan ditutup total seluruh aktivitas di STIE PB
Palu.
Menurut
Askar, pihak yayasan Panca Bakti Sulteng H Rendy Lamadjido menginginkan jika
masalah sengketa yayasan yang terjadi bisa diselesaikan secara kekeluargaan,
mengingat semua demi kepentingan banyak orang dalam hal ini mahasiswa.
Saat
ini status STIE dinon aktifkan oleh direktorat pendidikan Tinggi (Dikti) RI
karena sengketa yayasan. Jika hingga 31 Desember 2015 sengketa itu tidak juga
bisa diselesaikan secara damai, maka STIE PB akan ditutup total dan secara
otomatis aktivitas kampus juga ditutup.
Sebelumnya kuasa Yayasan STIE PB Palu, Salmin
Haedar, SH mengatakan masalah
yang terjadi di STIE PB Palu sehingga dinyatakan dinonaktifkan oleh Dikti tidak
ada kaitannya dengan sengketa yayasan yang terjadi selama ini.
“Tidak
ada sangkut pautnya antara sengketa yayasan dengan aktifitas akademi di kampus
STIE PB Palu, sebab ketua STIE tidak ikut digugat dalam perkara sehingga beliau
masih memiki kewenangan mengurus kampus,”ujarnya.
Penonaktifan
STIE PB kata dia, disebabkan oleh ada peryaratan pelaporan akademik yang belum
terpenuhi, tapi sangat disayangkan penonaktifan itu justru dikait kaitkan dengan sengeta yayasan.
Salmin
selaku kuasa Hukum Yayasan STIE PB Palu mengaku menginginkan masalah sengketa
yayasan yang terjadi saat ini diselesaikan secara kekeluargaan, sebab banyak
mahasiswa yang menjadi korban akibat sengketa itu.
“Akibat
sengketa yayasan saat ini banyak orang tua yang telah memindahkan anak mereka
untuk melanjutkan kuliah diperguruan tinggi lainnya karena khawatir akan
legalitas kampus STIE.
Salmin juga
mengungkapkan bahwa ketua STIE PB yang saat ini masih menjabat juga
menginginkan hal yang sama, dimana antara pihak yang bersengketa segera isla
agar segala aktivitas di kampus bisa
berjalan normal kembali.
Beberapa waktu
lalu ratusan mahasiswa STIE PB Palu juga telah melakukan aksi unjuk rasa di
depan kampus STIE jalan Soeharso Palu, menuntut agar status kampus mereka
segera dinonaktifkan kembali. Jika tidak mahasiswa menuntut agar uang yang
telah mereka bayarkan selama kuliah di STIE PB Palu dikembalikan. ata