Walikota Palu, H Andi Mulhanan Tombolotutu SH saat
membuka kegiatan lokakarya filateli nasional 2015 bertajuk cara pintar mengenal
dunia. Foto : Yusuf
|
Bertajuk Cara Pintar Mengenal Dunia
Palu - Kegemaran mengumpulkan benda pos seperti filateli
atau prangko adalah hobi yang lengkap karena merangkum aspek keasyikan,
kepuasan, kesempatan menjalin persahabatan, perluasan wawasan, sarana
mendidikan, sekaligus melatih ketekunan, ketelitian, kejujuran, kesabaran dan
kreativitas.
Gambaran ini disampaikan Walikota Palu, H Andi
Mulhanan Tombolotutu SH, saat membuka lokakarya filateli nasional 2015 yang
dilaksanakan di hotel Mercure. Kegiatan yang dilaksanakan sehari Selasa (15/9)
tersebut mengambil tema cara pintar mengenal dunia.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dishub dan Kominfo
Kota Palu dengan sejumlah narasumber diantaranya Kementerian Komunikasi dan
Informatika Dirrektur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Sejumlah
siswa dan guru termasuk dari instansi dan lembaga terkait ikut hadir dalam
lokakarya tersebut.
Lebih jauh Walikota Palu mengatakan bahwa Jika melihat
fungsi dari filateli sebagai sumber informasi, alat bukti sejarah, alat
pembayaran, bahkan bukti kedaulatan suatu bangsa, patut di catat bahwa prangko
dan filateli telah berperan besar mempertautkan bangsa-bangsa di dunia.
Sejak penerbitan prangko pertama di dunia pada 6 Mei
1840, sejarah komunikasi antar bangsa di dunia memasuki babak baru yang lebih
progresif. Dan dalam perkembangannya prangko, filateli dan pos terbukti telah
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan umat manusia di seluruh
dunia.
Sebutnya lagi bahwa prangko dan benda pos bukan hanya
menjadi alat komunikasi bagi pengirim dan penerima surat, namun juga lambang
persaudaraan dan penebar harapan bagi umat manusia. Meski kini masyarakat
global telah memiliki beragam saluran komunikasi --yang lebih praktis seperti
telepon, email, layanan pesan singkat (SMS) dan layanan multi media (MMS)
melalui telepon genggam-- dan kian jarang berkirim surat melalui jasa pos, hal
itu tidak membuat filateli lantas mati.
"Kita jangan pernah bosan mengajak agar generasi
muda agar mencintai prangko dan tetap memupuk kebiasaan berkirim surat,
kebiasaan berkirim surat juga harus terus dipelihara. "Berkirim
surat akan menjadikan kita terbiasa menyusun kata-kata dengan struktur yang
baik. Menyampaikan buah pemikiran dengan runtut, menyampikan pendapat dengan
santun,”katanya.
Seraya menambahkan bahwa hobi mengoleksi sesuatu benda
akan semakin meningkat bila jumlah benda yang dikoleksi semakin terbatas.
Bendanya menjadi langka, padahal peminatnya banyak. Hal itu menyebabkan nilai
bendanya semakin tinggi, dan semakin banyak lagi yang memburu berusaha
mendapatkan benda tersebut.
Karena itu, prangko kini bukan saja telah menjadi alat
komunikasi tapi juga barang investasi, yang diburu oleh kolektor dan
pebisnis."Masa depan filateli tetap cerah. Hobi itu tak akan ditinggalkan
orang, walaupun mungkin suatu saat prangko sudah tak diterbitkan lagi. Tapi
makna yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana menggiatkan kembali
budaya berkirim surat," ujarnya. yusuf