Kegiatan dialog publik antar etnis. foto: yusuf |
Palu- Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 70
tahun 2015, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu menggelar
dialog publik antar etnis yang bertemakan “memelihara kedamaian di tengah
keberagaman”.
Kaban Kesbangpol kota
Palu, Ramli Usman dalam dialog tersebut mengatakan, di antara permasalahan yang
belum sepenuhnya tuntas dilakukan rekonsiliasinya oleh pemerintah dalam kurun
waktu 70 tahun kemerdekaan RI adalah ruang kondusif dan suasana dialogis untuk
berbagai isu dan perbedaan yang hidup di tengah masyarakat, yakni agama, ras,
suku maupun etnis.
“Di masa lampau semua
perbedaan yang ada, mampu diredusir karena masih dominannya hegemoni (pengaruh)
kekuasaan negara, sehingga setiap potensi itu diselesaikan dengan pendekatan top
down, sehingga lambat laun
kemampuan kelompok masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan secara
mandiri potensi dimiliknya,” ungkap Ramli.
Ruang dialog antar kelompok
yang berbeda, lanjut Ramli, yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk
saling bertukar berbagai kelebihan dalam suatu kegiatan dialog konstruktif
(membangun) dan saling mempercayai, juga semakin menjadi suatu hal yang langka.
“Upaya yang dilakukan
oleh Badan Kesbangpol Kota Palu saat ini, yaitu menggelar dialog publik
komunikasi lintas etnis, adalah satu yang pantas untuk diapresiasi positif.
Harapannya, melalui
dialog publik ini dapat terbangun suatu bentuk atau corak komunikasi yang
intensif antar etnis yang telah ada dilembah Palu, serta selanjutnya dapat
membuka kesadaran tentang metode yang disepakati bersama menyangkut cara
penyikapan terhadap berbagai perbedaan yang ada.
Sementara itu, Ketua
FPK Albert Tjiputra, mengatakan masyarakat Palu sangat toleran terhadap
berbagai perbedaan etnis yang heterogen, jika mencermati sejarah kelam kejadian
konflik intoleransi secara terbuka karena dasar perbedaan etnis di Indonesia biasanya
terkait serta tertunggangi oleh berbagai isu politik.
Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah narasumber,
diantaranya Akademisi FISIP Universitas Tadulako (Untad), Akademisi Insititut
Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Anggota DPD RI MPR-RI Nurmawati Dewi Bantilan.
Bertempat di Auditorium kantor Walikota Palu Rabu 12 Agustus 2015. yusuf